IPK yang Tinggi (cuma bisa)
mengantar ke Job Interview. Titik. Your Leadership, itu yang membawa Masa
Depan.”
Anies Baswedan
IPK adalah kependekan dari Indeks Prestasi Komulatif
yang merupakan angka yang terpampang dalam ijazah saat kita lulus dari perguruan
tinggi. Nilai IPK inilah yang kita jual pertama kali saat pertama kali ingin
masuk ke dunia kerja, apalagi bagi kamu yang masih fresh graduate.
Kadang kala, nilai IPK ini menjadi pembawa stress bagi
sebagian mahasiswa yang memiliki nilai IPK yang rendah. Padahal kenyataannya
tak seperti itu, IPK ternyata tidak berpengaruh besar dalam karier dan
pekerjaan kamu nantinya. Mau bukti ? Ini beberapa kenyataan di dunia
kerja.
Wisuda via http://img.okeinfo.net/
1. Ber-IPK
tinggi identik dengan pencari nilai
Orang yang memiliki nilai IPK tinggi kebanyaakan
adalah orang yang kuliah hanya mencari nilai saja, setelah nilai yang tinggi
didapat ilmu pun serta merta menghilang. Saat ujian kebanyakan dari mereka
hanya menghapal yang kemudian dituliskan pada lembar jawaban. Setelah semester
berakhir, apa yang dipelajari pun hilang.
2. Waktu
yang habis untuk belajar
Nah, orang yang terobsesi dengan tinggi nya IPK akan
selalu berpikir untuk belajar dan belajar. Waktu pun hanya dihabiskan untuk
belajar dan mengerjakan tugas. Hal ini membuat mereka kehilangan waktu untuk
bersosialisasi dan berhubungan dengan orang lain. Akhirnya saat masuk dunia
kerja, mereka tidak memiliki networking yang nyatanya sangat berpengaruh besar
dalam dunia kerja.
3. Apa? Dia
di drop out saat kuliah?
Ini adalah kenyataan yang terjadi. Kabanyakan orang
sukses di dunia ini adalah orang-orang yang dikeluarkan dari kuliah mereka.
Sebut saja orang terkaya di dunia Bill Gates, sang pendiri facebook Mark
Zuckerberg, dan presiden ke-5 kita, ibu Megawati. Intinya dari kenyataan ini adalah
soal kerja keras dan ketekunan. Saat kita menyukai sesuatu hal dan
menggelutinya dengan kerja keras, kita akan mendapatkan hasilnya kemudian.
4. Keluar
dari Jalur
Nah, untuk yang satu ini sering kali kita lihat di
dunia kerja. Contohnya : ada lulusan kedokteran malah jadi jurnalis, atau
lulusan fisika kerja di perbankan, dan lain-lain. Mereka-mereka tersebut
kebanyakan terlambat sadar jika mereka sudah salah memilih jurusan. Mereka
tidak menyadari kemampuan dan bakat mereka yang sebenarnya.
5. Zona Aman
Orang yang memiliki IPK tinggi memang mudah
mendapatkan pekerjaan di perusahaan ataupun instansi pemerintah. Kemudian
mereka menjadi karyawan dengan gaji yang cukup, tunjangan yang besar, dan
fasilitas yang memadai. Hal ini membuat mereka kebanyakan nyaman di zona mereka
tersebut. Nah hal ini membuat mereka yang ber-IPK tinggi ini kebanyakan memilih
mengabiskan hidupnya hingga pension sebagai karyawan, karena mereka terlalu
dibuat nyaman dengan zona mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar